Showing posts with label BSMI. Show all posts
Showing posts with label BSMI. Show all posts

Sunday, April 17, 2011

TFT BSMR Yogyakarta

Ahad, 17 April 2011
Hotel Istana, Yogyakarta
Training For Trainer Bulan Sabit Merah Remaja Yogyakarta
"How to be a Good Trainer for a Teenager"


BSMI Cabang Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan bagi trainer/calon trainer (TFT) BSMR bertajuk "How to be a Good Trainer for a Teenager" pada Ahad, 17 April 2011. Bertempat di Hotel Istana, Yogyakarta, acara ini diikuti sekitar 60 peserta dari berbagai kalangan dan background pendidikan. Acara yang dibawakan oleh Mas Imins selaku MC ini, diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh sdr. Ifthor (Teknik Fisika UGM '10), dan dilanjutkan sambutan Ketua Panitia oleh sdr. Dion (Teknik Fisika UGM '08).

TFT kali ini menyajikan 3 materi utama bagi para trainer. Materi pertama mengenai "Profil BSMR" disampaikan oleh Sutarman, S.Ked dengan moderator Mas Dio (FKU UMY). Materi selanjutnya adalah "Psikologi Remaja", dengan moderator Lintang (Fisika UGM '10) dan selaku pembicara Reza Armanda (Psikologi UGM). Kedua materi awal ini merupakan materi pengantar untuk menuju materi inti TFT kali ini, yakni pelatihan menjadi trainer nan handal.

Materi terakhir disampaikan dengan pembicara Ust. Fatan, yang membahas secara rinci teori training dan public speaking. Materi yang disampaikan Ust. Fatan dilanjutkan dengan workshop trainer seusai Dzuhur berjama'ah, di mana setiap peserta diwajibkan mempraktekkan semua teori teknis dalam menjadi seorang trainer. Dengan semangat dan antusias, para peserta pun mengimbangi kehebohan Ust. Fatan dalam memberikan materi. Materi pun diakhiri bersamaan dengan datangnya waktu 'Asar. Di akhir acara TFT, para peserta dimohon kerjasama untuk rela menjadi kader trainer BSMR Yogyakarta dengan pemberian slayer Relawan BSMR sebagai tanda atribut para trainer.

Sunday, February 27, 2011

Diksar 2 BSMI Yogya

Ahad, 27 Februari 2011      08:00
RSIA Sakina Idaman Yogyakarta
Diksar#2 BSMI Yogyakarta




BSMI Kota Yogyakarta kembali mengadakan pendidikan dasar relawan bertajuk Diksar#2 BSMI pada Ahad, 27 Februari 2011. Bertempat di RSIA Sakina Idaman Yogyakarta, diksar kali ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan medis maupun non-medis. Acara dipandu oleh Sdr. Benny selaku pembawa acara, dan dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an oleh Sdr. Refi.


Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia, Taufik Nur Yahya, S.Ked. "Kenapa Anda berniat bergabung bersama BSMI?" sapa awal beliau. "Alasan saya pribadi, dikarenakan saya ingin meralat dan mengembalikan citra Islam yang sebenarnya. Kenapa? Seperti yang Anda ketahui beberapa waktu yang lalu media, terutama televisi, selalu menayangkan Islam sebagai agama yang erat kaitannya dengan hal-hal negatif. Teroris hingga kekerasan melekat pada Islam. Sehingga menimbulkan ketakutan mempelajari Islam secara kaffah, termasuk umat Islam sendiri. Dengan BSMI, mari kita tunjukkan citra Islam, terutama dalam muamalah kemanusiaan," papar beliau.


Sambutan kedua disampaikan dr. Bheti Yuliana Fitriyaningsih selaku perwakilan dr. H.M. Bambang Edi, M.Kes, Sp.A. "Insya Allah BSMI adalah sarana beramal untuk sesama manusia. BSMI milik kita semua. Mari tunjukkan bagaimana kinerja muslim sebenarnya dan bahwa Islam adalah rahmat untuk semua," ungkap beliau.


Acara dilanjutkan dengan inti materi diksar. Materi pertama yang disampaikan adalah pengantar tentang Trauma, Perdarahan, dan Luka Bakar. Materi kedua, disampaikan dr. Rinaldi, membahas tuntas tentang Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar), Triage, dan Evakuasi. Dan materi terakhir mendiskusikan tentang Kegawatdaruratan Rumah Tangga oleh dr. Siswanto, yang juga merupakan Ketua BSMI Cabang Bantul.


Selepas sholat dhuhur berjama'ah, acara dilanjutkan dengan Outbound, lebih tepatnya Wide Game dengan 5 pos yang menguji kemampuan praktik peserta dari materi yang telah disampaikan. Materi yang diujikan antara lain Evakuasi, Penanganan Fraktur, Triage, Basic Life Support, dan Kegawatdaruratan Medis. Outbound pun usai seiring dikumandangkannya adzan 'Asar.


Seusai 'Asar dilaksanakan pembagian hadiah bagi para peserta pemenang Outbound, dilanjutkan dengan foto bersama, dan do'a yang dipimpin Sdr. Agam.


Bulan Sabit Merah Indonesia, Care for Live

Tuesday, December 21, 2010

Diksar Relawan BSMI Jogja

Ahad, 19 Desember 2010        08:00 WIB
Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA) Sakina Idaman, Yogyakarta
Pendidikan Dasar Relawan Bulan Sabit Merah Indonesia Provinsi DIY Angkatan 2010
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Yogyakarta mengadakan diksar relawan angkatan 2010 sebagai langkah awal pengkokohan organisasi. Alhamdulillah dalam event ini penulis turut ambil bagian dari sekitar 98 ikhwan-akhwat yang bergabung dalam diksar ini, demi memperdalam ilmu serta mewujudkan cita-cita sebagai the real volunteer.

BSMI yang secara nasional baru berdiri tahun 2002 ini sudah mendirikan beberapa cabang di seluruh provinsi nusantara, termasuk BSMI Yogya yang berdiri pada 2005. Beragam core (program kerja) telah dicanangkan dan dilakukan. BSMI mulai berkontribusi bagi negara pada bencana tsunami Aceh (2004) hingga bencana nasional beberapa waktu lalu di Mentawai, Wasior, dan Merapi (2010). Dengan slogan Care For Life, BSMI siap menjadi lembaga kemanusiaan berbasis Islam dan bekerja untuk sesama umat manusia tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras.

Dalam diksar kali ini dihadirkan beberapa pembicara untuk menyampaikan materi diksar, yakni:
-Muhammad Djazuli Ambari (Perwakilan BSMI Pusat)
-dr. Khairul Anwar (DinKes DIY)
-dr. Arief Basuki (Ketua BSMI Surabaya)
-Adi Bitjantara (Ketua JPMI Jateng)
-dr. Bambang Edi (Ketua BSMI Yogya)

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an kemudian pembukaan, dan dilanjutkan dengan materi Kemanusiaan yang disampaikan M. Djazuli Ambari. Beliau mewakili dr. Basuki Supartono Sp.OT MARS (Ketua Umum BSMI Pusat) yang tengah mendampingi atlet nasional di Guang Zhou, China. Beliau mengawali materi dengan sebuah hadist pesan Rasulullah pada umatnya untuk senantiasa mengingat mati. Point pertama inilah yang beliau berikan pada calon relawan, hendaknya selalu ingat mati! Kemudian beliau menuturkan berbagai data & fakta tentang besarnya potensi bencana nasional di tanah Indonesia, sehingga kesiapsiagaan adalah mutlak bagi para relawan. Beliau pun mengambil nash ayat-ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa bencana sebenarnya tidak datang dengan sendirinya, namun merupakan akibat dari perbuatan penghuninya. Di akhir materi, beliau berpesan pada relawan BSMI untuk selalu SMILE dalam setiap mengemban tugas amanah. Mau tau apa itu SMILE??? Senang hati, Motivasi, Ikhlas, Legowo, dan Energik!

Di sesi kedua dihadirkan tiga pemateri sekaligus, yakni dr. Khairul Anwar; dr. Arief Basuki; serta Mas Adi Bitjantara. dr. Khairul mengawali materi dengan keorganisasian medis saat tanggap bencana, khususnya saat bencana Merapi yang menimpa Yogya beberapa waktu lalu. Dilanjutkan dengan dr. Arief Basuki yang menerangkan prosedural detail proses tanggap darurat bencana nasional. Sesi ini kemudian diakhiri dengan sharing pengalaman bersama Mas Adi, lulusan desain ITB yang mengaku telah berbakti menjadi relawan sejak 1986. Beliau pun bercerita akan suka-duka menjadi relawan, pengorbanan dan ketabahan istri beliau, hingga fenomena aneh yang menunjukkan kebesaran Allah di tanah bencana. Beliau mengakhiri ulasan dengan sebuah pesan, "Bekal utama untuk menghadap Allah adalah apa yang telah kita berikan, bukan yang telah kita dapatkan".

Di sesi materi terakhir diisi oleh dr. Bambang Edi yang memperkenalkan secara gamblang apa itu BSMI, terutama BSMI YOgya. Beliau menuturkan bahwa lambang bulan sabit merah merupakan salah satu lambang kemanusiaan yang diakui di dunia, yang mulai diperjuangkan keeksisannya sejak peperangan Kerajaan Turki Utsmani (Ottoman) dengan bangsa Rusia. Konon lambang bulan sabit merah dipakai sejak zaman Nabi. Simbol ini terilhami pada bayangan bulan sabit yang tergambar di atas kubangan darah para syahid usai peperangan. Di sesi ini pun beliau menjelaskan prinsip BSMI, hubungan dengan PMI, langkah awal upaya pembentukan rekan PMR, yakni BSMR (Bulan Sabit Merah Remaja) hingga dokumen hukum sahnya BSMI bergerak di Indonesia. Dengan 9 prinsip yang diemban, yakni Keikhlasan, Amanah, Profesionalitas, Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesatuan, dan Kesemestaan; BSMI siap bekerja demi sesama umat manusia.

Diksar pun diakhiri dengan pelantikan relawan tahap 1 angkatan 2010 dengan simbolisasi pemasangan pin berlogokan BSMI, kemudian dilanjutkan dengan foto bersama BSMI angkatan 2010.

Bulan Sabit Merah Indonesia, Care For Life